Senin, 20 Juni 2011

Lagu Rindu


Seorang pemuda tengah berjalan menantang angin malam yang menderu, malam itu terasa dingin sekali, namun sepertinya suasana itu tak dihiraukan oleh sosok pemuda itu, padahal jaket yang ia kenakan tidak cukup tebal untuk melindunginya dari kencangnya angin. Ia tetap berjalan mengarah pada suatu tempat sambil membawa sesuatu dalam sebuah plastik. Jalanan sepi, padahal waktu masih menunjukan pukul tujuh malam. Entah apa yang ada dalam pikiran pemuda itu, sehingga seorang perempuan yang menyapanya pun tak ia tangggapi.

“rio kenapa? Dia mau kemana?” gumam gadis itu. Ia pun berjalan perlahan berniat untuk mengikuti kemana sebenarnya pemuda yang bernama rio tersebut akan pergi. Hingga ia pun kaget dengan apa yang ia lihat ketika sampai pada tempat yang mungkin pemuda itu maksudkan. Pemuda itu kini sedang bersimpuh di atas tanah sambil memandang langit malam. Kemudian ia bersenandung.


Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu dihatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Bintang malam sampaikan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar kudekap erat waktu dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit
Ku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
hanya untuk bidadari hatiku tercinta
walau hanya nada sederhana
Izinkan kuungkap segenap rasa dan kerinduan

          Terdengar sayup sayup alunan nada dan syair lagu yang dinyanyikan pemuda itu, gadis yang tadi mengikutinya, mencoba mendekatkan diri pada pemuda itu sambil bersembunyi di balik pohon, sehingga apa yang pria itu ucapkan terdengar cukup jelas ditelinganya. Gadis itu memandang heran pemuda di depannya ‘rio ngapain?’ batinnya bicara. Ia tetap bersikukuh untuk melihat pemandangan di depannya terjadi begitu saja. Seolah ia ingin mengetahui apa sebenarnya maksud pria itu.


Tahukah engkau wahai langit
Ku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
hanya untuk bidadari hatiku tercinta
walau hanya nada sederhana
Izinkan kuungkap segenap rasa dan kerinduan

          Terdengar lagi syair itu, yang dinyanyikan rio. Suaranya merdu namun lirih dan terdengar sangat sedih. Gadis itu tetap bersembunyi di balik pohon seolah benar adanya bahwa ia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di depannya ini. Hatinya ingin tau, tapi kakinya sangat sulit digerakkan untuk melangkah mendekati pemuda itu hanya untuk  sekedar bertanya saja. Angin kembali menyapa kedua orang yang kini berada di tempat yang sepi itu. Sakral. Mungkin itu kata yang tepat untuk tempat seperti ini.

          “gue rindu loe …”lirih rio setelah mengakhiri nyanyiannya. Kalimat itu didengar jelas oleh gadis dibelakangnya. “semoga loe denger semua yang gue maksud ini…” lanjut pria itu sambil memnaburkan bunga dari plastik yang ia bawa tadi di atas sebuah gundukan tanah yang merah. Gadis dibelakangnya benar-benar bingung dengan kelakuan pria yang baru dikenalnya sebulan lalu itu. ‘rio aneh. Nggak salah? Dia nyanyi buat nisan. Sebenernya itu makam siapa?’ batin gadis manis itu.

          Ya, mereka kini tengah berada di sebuah pemakaman umum yang belum terlalu padat oleh makam-makam, tanahnya masih terlalu kosong, gadis itu mengikuti rio sampai kesini. Ia memang terkejut, untuk apa rio malam-malam datang ke tempat seperti ini, kenapa tidak siang saja? Begitu mungkin pikirnya. Berbagai macam pertanyaan muncul di kepala sang gadis. 

          “sorry untuk semuanya…fy… loe pasti tau gue sayang sama loe tulus…” ucap rio kembali. Gadis, yang mungkin teman rio itu tetap mendengarkan celotehan rio dengan nisan didepannya, tak lupa pria itu pun selalu mengusap pelan batu yang tak akan pernah bergerak itu. Hari semakin larut, angin pun semakin kencang, entah akan ada apa, malam ini  anginnya kencang sekali. Pertanda hujankah? Entahlah, padahal langit sangat cerah banyak berserakan bintang. 

Gadis itu mencoba memberanikan diri menegur rio untuk kedua kalinya, ia hanya ingin menghilangkan rasa penasarannya tentang semua yang ia lihat malam ini di depan matanya. Selama ia mengenal rio, pria itu tidak pernah membicarakan mengenai keluarganya atau mungkin kerabatnya yang sudah meninggal. Gadis itu hanya ingin mengetahui siapa sebenarnya yang terbaring dalam makam itu.

“ri..rioo..”sapa gadis itu pelan sambil menepuk pundak bagian belakang pemuda itu dengan tangannya.

“ify…” sambung rio cepat sambil menoleh, namun…

“shilla…?” ucap rio setengah kaget melihat teman baru dikampusnya ini sambil menenteng keresek minimarket sekarang berada di hadapannya, malam-malam begini pula.

“yo, loe ngapain disini?” Tanya gadis yang bernama shilla itu sambil ikut bersimpuh disamping rio. Rio yang tadinya kaget mencoba tenang kembali. Mungkin ini waktunya ia bercerita mengenai si pemilik makam pada seseorang, yang bisa dibilang teman barunya itu. Rio  pikir shilla cocok dijadikan orang yang mau mendengarkan keluh kesahnya. 

“gue … gue nengokin dia….” Jawab rio sambil menunjuk makam di depan mereka dengan dagunya. Shilla terdiam lalu..

“ohh .. heemmm .. kalau gue boleh tau inii… makam siapa yo?”

Rio diam dan menunduk  sejenak .“ini.. makam ify… ” kata rio sambil mengelus pelan lagi nisan itu.

“Alyssa saufika umari….”eja shilla pada nama yang bertuliskan di nisan itu. “namanya cantik…mungkin orangnya juga cantik ya yo?....” ucap shilla sambil tersenyum.

“heeemm dia emang cantik…” ucap rio juga sambil tersenyum mengarah pada makam dihadapannya.

“itu… temen loe?” Tanya shilla sambil menatap pada pria disampingnya.
Rio kemudian berpikir untuk mengeluarkan jawaban yang tepat. “temen ya? Iya, sahabat juga iya, temen masa kecil juga iya, dan …pacar juga iya…. Juga yang terpenting dia adalah mata buat gue….” Jawab rio sambil menerawang membawanya terhanyut pada kejadian 3 tahun lalu.

FLASHBACK ON

            “kalau gue bilang jangan ya jangan yo, loe mau orang tua loe marah lagi karena kelakuan loe yang kayak anak kecil gini?” sungut ify, teman masa kecil bahkan sahabatnya yang saat ini telah menjadi kekasih pemuda itu.

            “gue gak akan apa-apa fy.. lagi pula orang tua gue mana peduli sama gue.” Jawab rio santai, yang sudah bersiap dengan motor balapnya. Ify masih berusaha untuk mengingatkan rio bahwa kegiatan yang akan dilakukan kekasihnya itu akan membahayakan nyawanya sendiri. Balapan liar.

            “tapi gue takut yo… ntar kalau loe kenapa kenapa gimana? Kenapa sih loe gak pernah mau dengerin omongan gue kalau masalah beginian? Hah? Loe tuh nggak pernah ngerti perasaan gue yang takut. Gue…. Cuma gue yang ngerasain takut sendirian saat loe main…” ucap ify terisak. Bulir-bulir air mata yang selalu ia tahan setiap rio main balapan liar akhirnya mengalir di pipi bersihnya. Matanya merah, dan tubuhnya bergetar.

Rio kemudian turun dari motornya dan langsung memeluk gadis didepannya itu. Membiarkan kekasihnya mengeluarkan segala unek-unek dan amarah yang mungkin dilampiaskan untuk dirinya. Ia tau ia salah, sangat tau bahkan. Namun inilah cara satu-satunya agar gadis yang sekarang berada dalam pelukannya tidak pernah diganggu lagi oleh Debo, orang yang begitu menginginkan ify menjadi miliknya. Entah sudah berapa kali rio berkelahi dengan debo, hanya untuk menyadarkan debo bahwa ify sekarang telah menjadi kekasihnya. Namun debo tetap tidak mengakuinya, maka dari itu inilah satu-satunya cara untuk menyelesaikan sengketa itu. 

“percaya gue fy….. gue nggak akan apa apa. Gue bakalan baik-baik aja.” Kata rio sambil melepas pelukannya dan tersenyum manis. Namun dibalik senyumnya itu ify merasakan keganjalan yang ia pun tak tau apa itu.

“tapi yo.. gue…” ucapan ify dipitong oleh rio. 

“doain gue fy…” ucap rio sambil mengacak pelan rambut ify dan kembali ke motornya lalu melesat ke tengah area permainan. 

Akhirnya rio bermain, namun tetap saja, sekalipun rio sudah bicara padanya bahwa dia akan baik-baik saja entah kenapa perasaan ify benar-benar tidak enak. Semua kecurigaannya terjawab sudah ketika motor rio terhempas ke pinggir jalanan di daerah tikungan. Parah. Itulah gambaran musibah yang diterima rio.

“”panggil ambulance!!!!” jerit ify yang kini tengah menangis sambil memegangi kepala rio yang banyak mengeluarkan darah karena terbentur batu di trotoar.

FLASHBACK OFF

          “terus…” Tanya shilla yang dari tadi dengan seksama mendengarkan rio bercerita. 

“gue.. divonis dokter buta…” jawab rio sambil menunduk. “dari situ gue menyadari satu hal bahwa ketakutan yang selama ini ify selalu kasih tau ke gue itu…. Memang bener-bener terjadi sama gue”

“terus ify?”

“dia nangis ketika tau gimana keadaan gue shill…”

“apa dia marah?”

“nah itu. Gue aneh sama cewe gue, kenapa dia nggak marah padahal gue udah bandel banget gak ikutin omongannya…”jawab rio sambil tersenyum miris.

“gue tau jawabannya..”

“apa?” Tanya rio sambil menoleh kearah gadis yang berada disampingnya itu.
“karena ify sayang sama loe….”

Rio terdiam. Napasnya tercekat. “masa sih?”

“yaiyalah yo…..gak mungkin ify nggak sayang sama loe, buktinya sebelum loe main, dia berusaha mati matian buat nyadarin loe, bahwa yang akan loe lakuin itu bahaya.”

“apa menurut loe gitu shill?.... gue kira ify marah sama gue.. gue pacar yang paling bego”

“maksud loe?” Tanya shilla tak mengerti.

FLASHBACK ON

“selamat ya yo, donor mata buat kamu udah ada, lusa kamu operasi” ucap mama rio sambil tersenyum pada anaknya. Hubungan mereka kembali harmonis akibat kecelakaan yang dialami rio.

“oh ya? Syukur deh ma. Oh iya ify mana, udah seminggu dia nggak jengukin rio ma, ify marah ya sama rio?” Tanya rio. Mamanya terdiam.

“nggak tau yo, mama juga kurang tau ify kemana, mungkin sibuk sama tugas sekolah.”
“masa sih ma segitu sibuknya sampe-sampe nggak bisa jengukin rio udah satu minggu.”
Mama rio tetap terdiam.

FLASHBACK OFF

          “dua hari kemudian gue operasi…. Dan loe tau apa yang gue liat pertama kali waktu mata gue udah nggak buta lagi?” Tanya rio pada shilla. Shilla hanya menoleh kearah rio tanda ia tak tau.

          “surat dari ify shill….” Lanjut rio.

“surat?” Tanya shilla heran.

“ify sakit dan selama ini gue nggak tau. Gue bego kan?  Cewe gue sakit tapi gue nggak tau, parahnya selama ini gue malah bikin dia selalu jengkel sama kelakuan kelakuan aneh gue. Itulah sebabnya gue bilang gue pacar plus cowo yang bego..”

FLASHBACK ON

“baca aja yo, itu….dari ify, dua minggu yang lalu dia ngasih itu ke mama…” ucap mama rio sambil memberikan surat dari ify ke tangan rio.

Rio pun mulai membuka surat yang bersampul putih itu, tangannya gemetar, entah apa penyebabnya dirinya pun tak tau.

Dear Mr. bandel ^-^
          Gimana udah bisa liat lagi yo? Gue harap loe seneng ^-^. Huwaaaaa sebenernya gue mau marah sama loe. Udah gue bilang juga apa, loe ngikut yang begituan bisa nyelakain diri sendiri tau nggak, buktinya iya kan???? Sampe-sampe loe harus kehilangan penglihatan loe. Dasar bandel!!! Makanya nurut sama gue kek!!! Loe pikir gue apaan? Cuma cewe pajangan loe  aja yang nggak suka dianggep omongannya??? Haahh??? BĂȘte gueee….. -_-

          Tapi yaudahlah, itu kan udah terlanjur. Sekarang loe nurut kata-kata gue ya!!! Please yo, ini permintaan terakhir gue, ini…omelan gue yang terakhir, ini….paksaan gue buat loe  yang terakhir, karena gue udah nggak akan ada lagi saat loe bisa ngeliat nanti.

JDEEERRRR

Bagai tersambar petir. Itulah mungkin gambaran hati rio saat membaca penggalan surat yang paling akhir tersebut. Kakinya kaku, tangannya gemetaran. Apa yang sebenarnya ingin ify sampaikan?

Gue pengen loe berhenti main balapan liar, loe nggak perlu lindungin gue lagi dari debo, karena seperti yang udah gue bilang barusan, yo… gue bakalan pergi, jauh… jauh banget. Ini semua karena kanker, kanker gue yang udah nggak bisa disembuhin lagi. Maaf selama ini gue bohongin penyakit gue yo, gue nggak mau nambahin beban pikiran loe, yang udah mumet sama urusan keluarga loe.. Ya, kanker hati stad.akhir itu penyebab kepergian gue. Gue selalu takut kalau inget penyakit gue yo, karena yang tau penyakit gue cuna gue dan keluarga gue, mungkin sekarang ditambah loe dan mama loe. Tapi kalaupun gue pikirin kematian itu atau gue elakkan akan kematian itu, toh kematian itu perlahan-lahan akan nyamperin gue juga. Dan mungkin sekaranglah waktunya. Gue udah nggak kuat yo… ini waktunya gue pergi, satu tahun yang lalu gue divonis, dan satu tahun pula gue udah kenyang ngejalanin kemo….

Gue… udah pikirin mateng-mateng soal…soal gue yang mau donorin mata buat loe. Loe masih punya kehidupan dan masa depan, sedangkan gue, kesempatan hidup gue di dunia udah mau abis yo. Lagi pula apa salahnya ngasih sesuatu yang paling berharga sama pacar sendiri, iya nggak? Hehe… tapi inget gue mau mat a gue loe jaga baik-baik, dan permintaan gue yang ketiga adalah, tolong perbaiki lagi hubungan loe sama keluarga loe yo. Tau nggak ? waktu loe kecelakaan mama loe bener-bener khawatir, itu tandanya mama loe sayang banget sama loe. Inget itu dan percaya sama gue. Kali ini aja yo, percaya sama gue dan kata-kata gue, gue nggak mungkin ngejerumusin loe ke hal-hal yang salah karena loe pacar pertama dan terakhir gue dan satu hal yang pasti, gue cinta sama loe, selamanya…, 

Terakhir, gue Cuma mau minta maaf kalau selama gue jadi temen masa kecil loe, sahabat loe dan pacar loe, gue sering nyusahin. Maafin atas semua kesalahan gue yo, biar gue bisa pergi dengan nggak ada beban. Hal yang paling gue nggak sesali adalah gue pernah jadi cewe loe, dan tindakan gue yang paling bener di hidup gue ini adalah nerima loe jadi cowo gue.  Satu hal yang selalu loe  tau dan gue lakuin GUE SAYANG LOE, MARIO, Mr. BANDEL GUE, punya gue, Cuma punya gue ….

Yang harus pergi

Alyssa

FLASHBACK OFF

          “ify…cewe yang hebat…”

          “iya… gue… sampe sekarang selalu inget pesennya, gue nggak boleh balapan liar lagi, gue harus jaga mata gue dari ify ini yang terakhir gue harus tetep harmonis sama keluarga”

          “gue yakin loe bisa yo!!! Loe bisa Menuhin semua permintaan ify itu..”

          “thanks shill, iya selama 3 tahun ini gue berusaha Menuhin semua permintaan terahir dia, dan itu harus gue penuhin sampe gue mati juga…”

          “heemm iya gue percaya, oia nyanyi lagi dong yo, suara loe bagus ternyata, tadi kebetulan gue nguping hehe” kata shilla cengengesan.

          “hahaah baru tau loe? Huuuu ketinggalan bgt loe!!!”

“jiaahh bawel loe udah cepetan!!!”


Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu dihatinya
Embun pagi katakana padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Bintang malam sampaikan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakana padanya
Biar kudekap erat waktu dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit
Ku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
hanya untuk bidadari hatiku tercinta
walau hanya nada sederhana
Izinkan kuungkap segenap rasa dan kerinduan

‘gue yakin loe denger fy, maafin gue, gue sayang loe…. Thanks atas semuanya…gue pasti selalu rindu loe….selalu fy’ batin rio mengakhiri lantunan nada dan syair indah yang dinyanyikannya. Matanya sambil menerawang menatap langit malam yang penuh dengan taburan bintang dengan senyuman manis terukir di wajahnya.

“gue juga rindu loe yo….” Jeritan hati sesosok wanita yang memperhatikan rio dan shilla dari sudut pemakaman, kemudian sosok itu menghilang seiring angin berhembus dengan senyuman terukir di wajah cantiknya.

 -THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar